Hari itu benar – benar melelahkan. Tapi tidak bagi Alex, justru hari itu adalah hari paling membahagiakan dalam hidupnya. Ia baru saja menerima penghargaan dari Pak Kepala Sekolah karena telah berhasil menangkap pencuri di sekolahnya seorang diri. Dan sejak saat itu ia dijuluki Alex si Pemberani.
Sepulang sekolah Sarah, teman sekelas Alex yang usil mengajaknya dan beberapa orang teman yang lain ke kebun belakang sekolah. Mereka adalah Melly dan Rippie. Siang itu, Sarah bercerita panjang lebar tentang misteri di sekolah. Semua mendengarkan ceritanya.
“Ehh tahu nggak , di sekolah ini itu banyak hantunya !”ujar Sarah penuh semangat
“ Hantu , mana mungkin ! Kalau pun ada serahkan kepadaku, pasti hantunya akan lari tebirit – birit karena akulah Alex si Pemberani !Ha…Ha…Ha… Aku tak takut pada apa pun.”celetuk Alex dengan sombongnya.
“Jangan sombong dulu,Lex ! Kamu nggak tahu apa-apa sih ! Tiga tahun yang lalu ada seorang guru yang bunuh diri di sekolah ini karena di pecat dengan tidak hormat. Dia menggantung dirinya tepat di dalam kelas 5-2 yang ada di pojok lantai dua itu ! Dan katanya kalau ada orang yang datang ke tempat itu pada waktu malam kematiannya , hantu itu akan bergentayangan dan membuat orang itu tak akan bisa keluar alias lenyap untuk selama lamanya. Dan kebetulan nanti malam itu tepat tiga tahun pasca meninggalnya guru itu”jelas Sarah dengan penuh keyakinan.
“Yang bener ?”tanya Rippie penasaran.
“Iya, dan kamu tahu ? Setahun yang lalu juga ada yang dilenyapkan hantu itu. Kabarnya hantu itu mencari tumbal manusia setahun sekali. Orang malang yang pernah dilenyapkan hantu itu adalah Nonie Stefani, mantan kakak kelas kita. Sejak saat itu ia tak pernah ditemukan lagi.”tegas Sarah panjang lebar.
“Ih…serem deh !!!”seru Rippie.
“Ah, kalian ini begitu saja takut !!! Dasar pengecut ! Sarah itu cuma ingin menakut-nakuti aku karena dia iri padaku. Tapi percuma, nggak mempan sama Alex si Pemberani. Cari saja anak lain yang bisa kamu kibuli“ujar Alex dengan lantang.
“Sombong sekali sih kamu, Lex ! Hayo.. Kalau kamu benar benar pemberani buktikan donk… Kebetulan mala mini tepat setahun pasca kejjadian itu lho..”celetuk Melly meledek Alex.
“Aduh , Melly! Membuktikan bagaimana lagi ? Semua orang di sekolah ini juga sudah tahu kalau aku ini Alex si Pemberani ! Aku tak takut pada apapun . Bahkan pencuri yang berbahaya pun aku tak takut !”jelas Alex.
“ Oke ! Nanti malam bagaimana kalau kamu…e..e.. maksudnya kita semua pergi ke tempat kejadian ! Aku akan mengakuimu sebagai Alex si Pemberani jika kau tak takut dan sebaliknya kalau tidak . . . . . . .”ancam Melly.
“em…em…em..se…se…setuju ! “ sela Alex ragu karena sebenarnya Alex takut . Tapi ia tak mau mengakuinya karena malu dengan teman-temannya.
“Tap…tapi Melly ! Rippie nggak ikut ya ! Rippie takut “kata Rippie pelan.
Kemudian Melly berbisik pada Rippie,“Nggak ,Pie !kamu harus ikut melihat wajah Alex yang ketakutan nantinya !Lagi pula kita nggak akan ikut masuk, cuma Alex yang masuk dan aku yakin hantu itu cuma bualan kok !”
“Eh…eh…eh…tapi aku nggak ikut-ikutan ya .Ini kan rencana kalian . daaaa . . . aku pulang dulu !” bisik sarah sambil mengendap-endap melarikan diri .
“Sarah….sarah kembali! “ pinta Alex.
“Yaaaa…..apa boleh buat !malam ini ……..” belum tuntas Melly bicara, tiba tiba Bu Galuh,wali kelas mereka datang menghampiri .
“ Selamat siang anak – anak . lho …. Kok kalian belum pulang? Malah main di sini .”sapa Bu Galuh.
“Selamat siang,Bu ! Loh kok ibu bisa ada di kebun ini ?”Tanya Alex.
“Ibu mau mencari kumbang untuk praktikum di kelas 5-2 besok. “jawab Bu Galuh.
“ Di kelas 5-2 yang di pojok lantai 2 itu !!! “seru Alex.
“Lho memangnya kenapa ?”Tanya Bu Galuh.
Tak lama kemudian Pak Kepala Sekolah datang dengan model rambut barunya.Semua menyapa kedatangan beliau.
“Selamat siang semuanya! Wah, ada murid pemberani di sini !”puji Pak Kepala Sekolah kepada Alex yang membuat ia semakin besar kepala.” Dan lagi udaranya di sini sejuk sekali .”lanjut Pak Kepala Sekolah.
“Iya sama dengan rambut Pak Kepala Sekolah yang makin hari makin sejuk .” puji Rippie.
“Harus dong!Kan jam 5 nanti saya harus pergi ke London untuk seminar .”jelas Pak Kepala Sekolah.
“Wah, hebat ya Bapak . Tapi jangan lupa oleh – olehnya ya ! Kalau begitu kami permisi dulu ya . Bu Galuh juga semoga lekas menemukan kumbangnya !”ujar Alex.
“Eh ,Lex ! jangan lupa nanti malam ya ! jam 8 kita bertemu di depan gerbang sekolah !” bisik Melly kepada Alex. “ Iya, bawel .Aku pasti akan datang.“celetuk Alex.
Akhirnya mereka pulang ke rumah masing masing. Namun Alex benar-benar tak tenang. Ia takut. Sebenarnya sejak Sarah bercerita , bulu kuduknya sudah berdiri. Tapi ia malu untuk mengakuinya karena ia sudah terlanjur dicap sebagai Alex si Pemberani.
Malam harinya mereka berkumpul di depan garbing sekolah. Seperti biasa ia menyombongkan diri terlebih dahulu. Namun tak seperti biasanya, pintu sekolah tak terkunci.
“Eh, kok aneh yaaa ! Pintunya nggak di kunci ! Mungkin hantu itu tahu kalau ia akan dapat mangsa. Jadi aku nggak usah repot-repot minta bantuan Pak Kepala Sekolah .Lex, cepat masuk sana! Kalau kamu ketakutan teriak yang kencang yah ! Hi…hi…hi!”goda Melly.
“Lho, jadi kalian nggak ikut masuk dan enak-enakan di luar ? Kalian mau ngerjain aku ya ? Nggak ! Pokoknya aku nggak mau masuk kalau kalian nggak masuk ! Apa jangan – jangan kalian ketakutan ya ? “ejek Alex.
“Enak aja ! Ya udah kita ikut masuk !”tegas Rippie.
“Rippie, kan kamu tadi yang bilang kalau nggak mau ikutan masuk ???”bisik Melly.
“Kata ibuku kita harus menepati janji, nggak boleh lepas tangan . Tadi kan kamu yang bilang kalau kita semua masuk ke dalam . Walaupun takut, aku akan tetap masuk karena sudah berjanji. Lagipula kan sewaktu kita ketemu Sarah diam-diam tanpa sepengetahuan Alex,katanya cerita itu bohongan kan ?”bisik Rippie kepada Melly.
“Iya, tapi kan serem malam-malam gini ! Emmmm………Tapi ya udah deh. . . . Kamu bener juga sih ! Kita harus menepeti janji ! “ bisik Melly.
Kemudian mereka masuk ke dalam lorong sekolah. Namun tiba-tiba Alex melihat bayangan hitam yang berjalan mondar mandir di ruang kelas 1-1 yang ada di pojok lantai 1. Bayangan itu benar-benar nyata. Walaupun ia sebenarnya takut ,tapi ia malu bilang ke Melly dan Rippie.
“Eh Lex, kamu kenapa ? kok wajah kamu pucat gitu . Jangan jangan kamu takut ya !”ledek Melly.
“Eh, siapa yang takut !!! Sudah , sekarang kita mau ngapain ?”tanya Alex.
“Ya naik ke atas lah ! Menuju ke ruang kelas 5-2” ujar Melly.
“Ih serem ,Mell!” seru Rippie. Tak lama kemudian mereka sampai tepat di bawah tangga.
“Eh, kalian numpahin air ke tanganku ya ?”tanya Alex.
“Enggak,kok!Lagipula kita di sini dan kamu di dekat tangga.”jelas Melly. Kemudian Alex menengok ke tangga.
“WAAAAAA ! ! ! “ teriak Alex ketakutan.
“Hah ! Lex, tangan kamu . . .”bisik Rippie. Tak disangka,tangan Alex penuh darah. Dan ternyata darah itu bersumber dari celah celah pegangan tangga itu.
“Jadi benar sekolah ini ada hantunya . Ayo cepat lari dari sini !” “Lex, ayo cepat lari ! Lex !”ajak Melly dan Rippie. Namun Alex hanya terduduk lemas. Wajahnya pucat seperti hantu.
“Ayo lari,Lex!Lex!”tapi Alex tak menjawab dan tetap terduduk lemas sambil tangannya bergetar.
“ GAWAT!!!...Rippie, kamu jaga Alex di sini dulu sementara aku akan keluar untuk cari pertolongan.” pinta Melly. Kemudian Melly dengan cepat berlari ke luar sementara Rippie berusaha menenangkan Alex. Beberapa menit kemudian Melly kembali dengan wajah sedih dan lemas.
“Mell,kamu kenapa ?”Tanya Rippie dengan gemetaran.
“Pie,pintunya terkunci! Aku sudah mencoba membukanya tapi tak bisa. Dan aku baru ingat kalau kunci pintu itu menggunakan sebuah kode yang hanya diketahui oleh Pak Kepala Sekolah.”ujar Melly lemas.
“APA? ? ? Jadi kita tak bisa keluar !”seru Rippie .
Akhirnya Melly dan Rippie mencoba menenangkan Alex. Di sisi lain, mereka tak menyangka bahwa Alex si Pemberani ternyata bisa setakut itu bahkan sampai menangis .
“Hu... hu... hu . Aku bukanlah Alex si Pemberani !Pokoknya aku mau pulang sekarang !”tegas Alex. Namun Melly dan Rippie tak tahu maksud perkataan Alex. Mereka mengira Alex hanya mengigau karena saking ketakutannya.
“Ya sudah , lalu apa yang harus kita perbuat ?”tanya Rippie.
“Pintu itu tak akan bisa tebuka ! Jadi,kita harus naik ke atas untuk menguak misteri ini ! Kalau ingin selamat, kita harus melawan hantu ini !”tegas Melly dengan lantang.
“Kamu bercanda ?” tanya Rippie tidak percaya. Akhirnya Rippie dan Alex menuruti Melly karena mereka sudah tidak tahu apa yang harus diperbuat. Untuk dapat melawan rasa takut mereka saat menelusuri aliran darah di sekitar pegangan tangga itu memang tak mudah. Tetapi mereka tetap memberanikan diri. Tak lama kemudian mereka sampai di lantai 2. Mereka berjalan menuju ruang kelas 5-2. Tapi, STOPPP !!! Apa itu ? ” TEK…TEKKK..TEK(…)”
“Lex,Pie ! kalian dengar itu ?”tanya Melly.
“I…iya! Dengar sekali ! suara itu sangat jelas ! Seperti suara langkah kaki manusia. Ba…ba…bagaimana kalau kita tengok ke belakang bersama !” ajak Rippie . “SATU-DUA-TIGA! TENGOK!”mereka, kecuali Alex menengok secara bersamaan .
Namun tak ada apa-apa di sana . Dengan rasa takut yang amat besar, Alex, Melly, dan Rippie lari terbirit-birit. Namun suara itu makin lama makin jelas terdengar. Sampai akhirnya suara itu lenyap. Akhirnya mereka hampir sampai di kelas 5-2. Betapa kagetnya mereka saat melihat di kelas itu ada bayangan seorang guru yang sedang mengajar murid – muridnya. Melly berusaha mengusir rasa takutnya. Namun nampaknya tidak bagi Alex dan Rippie.
“ OOH TIDAK, APA LAGI SEKARANG ! INI GARA-GARA KALIAN ! KITA TERJEBAK DI SINI !Mama . . . papa . . . tolong Alex ! Alex takut ! Kalau sampai terjadi apa-apa, itu semua salah kalian,Mell,Pie !”teriak Alex.
“Kok kamu jadi nyalahin kita sih ! Lagipula kamu bilang, kamu adalah Alex si Pemberani , tapi apa buktinya ? Kamu ketakutan nggak karuan. “sahut Melly.
“Biar saja ! toh kita semua juga akan mati dilenyapkan hantu itu ! Aku memang bukan Alex si Pemberani , aku memang Pengecut. Lalu kalian mau apa ?”tantang Alex sambil menangis.
“Sudah-sudah ! Kok kalian jadi bertengkar ! Sekarang lihatlah bayangan itu. Dia semakin mendekati kita tau ! gimana , dong !”seru Rippie.
“Tidak ! Kita akan tamat !” seru Alex. Bayangan itu semakin mendekati mereka. Dekat …dekat dan….
“Hai anak-anak ! sedang apa kalian di sini?”
“Hah . . . Bu Galuh ! Ibu ! Bu Galuh menyekamatkan kami ! Hu…Hu…Hu….!”seru Alex sambil memeluk Bu Galuh dan menangis tersedu-sedu . Ternyata bayangan itu adalah Bu Galuh dan bayangan murid-murid yang dilihat mereka adalah patung di ruang biologi 5-2.Bu Galuh menjelaskan bahwa kedatangannya ke sekolah malam-malam adalah karena beliau tidak percaya diri untuk mengajar murid SMP untuk pertama kalinya besok.
“Oh…jadi begitu ! Tapi tadi kami mendengar suara jejak kaki di sekitar koridor lantai dua, jangan-jangan itu Hantu beneran! Hi…Hi…serem !” serum Rippie.
“Oh…itu mungkin suara anjing ibu.Kebetulan tadi ibu menyuruhnya untuk berjaga di depan pintu agar jika ada orang lain yang mau ke sini Ibu bisa sembunyi dulu agar tidak malu… Eh, kalian berhasil menemukan sebelum ibu sembunyi.”Kemudian Bu Galuh bersiul memanggil anjingnya,”SWIIIITZ ……….“. Tiba-tiba “TEK..TEK…TEK”bunyi langkah anjing itu. “Ya, benar ! suaranya seperti itu !” seru Alex.
“Tapi kok anjing ini tidak menggonggong sih ?”tanya Alex penasaran.
“Tentu saja , anjing kumbang memang tak bisa menggonggong. Warnanya hitam, matanya juga hitam. Jadi pantas saja kalau di tempat segelap ini kalian tak bisa melihatnya.”jelas Bu Galuh.
“Dan siapa yang ketakutan bukan main?” ledek Melly. Namun, Alex hanya meringis sambil mengusap air matanya karena malu.
“Tapi,Bu ! aneh deh! Kita tadi masuk ke sini pintunya terbuka sendiri, tapi waktu kita mau ke luar pintunya ….”belum selesai Melly menjelaskan, tiba-tiba muncul suara manusia yang sudah tak asing lagi di telinga Alex dan teman-temannya menyela.
“Itu karena saya.” ,“Hah ! Pak Kepala Sekolah ! Bukannya Bapak tadi bilang mau pergi ke London . Lagipula rambut Bapak kenapa ? kok…..maaf ya ,Pak.BOTAK ! He….Heee…Heee.”tawa Alex.
“Justru itu saya ke sini malam – malam . Saya mau mencari rambut palsu yang tadi.Nggak PD rasanya kalau harus bertemu orang tanpa rambut palsu ,sehingga saya tidak akan pergi sebelum menemukannya. Kalau masalah pintu yang tadinya terbuka jadi terkunci ,itu karena tadi Bapak terburu-buru ke bandara sampai lupa tak mengunci pintu sekolah.”ujar Pak Kepala Sekolah.” Saking terburu-burunya Bapak sempat menumpahkan cat merah di dekat pegangan tangga yang rencananya akan digunakan sekolah untuk mengikuti karnaval 17-an. Ha….ha…ha ! ceroboh ,ya!”tawa Pak Kepala Sekolah melanjutkan ceritanya.
“Kemudian Bapak menyadari kalau rambut Bapak hilang dan kembali ke sini untuk mencarinya .” tebak Bu Galuh.
“ Ya ! tepat sekali!”seru Pak Kepala Sekolah.
“Eh . . . tunggu ! cat merah di dekat pegangan tangga !” seru Melly. “Kalau begitu, ini cat dong !” lanjut Alex sambil mencium cat yang dikiranya darah yang masih terbekas di tangannya.
“Oh,iya! Ini bau cat !” ujar Alex.
“Tuh kan , Pie ! Nggak ada hantu di sini. Cerita Sarah tadi itu cuma bohong. Orang aku sudah tanya sama dia,kok ! Dia hanya ingin lihat reaksi Alex mendengar cerita itu.”celetuk Melly.
“Oh…..berarti kalian sudah tahu kalau kalau hantu di sini tak ada . Kalian mau ngerjain aku !” seru Alex.
“Biarin ! tapi toh sekarang kita sudah tahu kalau di balik kesombongan kamu dan julukan kamu sebagai Alex si Pemberani ,ternyata kamu hanyalah seorang penakut yang kebesaran gengsi.” ledek Melly.
“Iya deh aku ngaku aku salah ! Ma’afin aku. Aku janji deh nggak akan sombong lagi dan aku mohon sama kalian, jangan ceritakan kejadian ini pada siapa pun . Bu Galuh dan Pak Kepala Sekolah juga jangn bilang-bilang ya. Aku malu”rengek Alex.
“ “Iya,Lex! Emang sih, kita sebel sama tingkah dan kesombongan kamu. Tapi apa salahnya kita mema’afkan orang supaya orang itu bisa lebih baik. Tapi kamu beneran janji ya, nggak akan sombong lagi. Dan kita juga sudah senang, kamu sadar akan kesalahanmu.”tegas Melly.
“Makasih teman-teman,Bu Galuh, dan Pak Kepala Sekolah !” seru Alex,”Tapi, Sarah bilang kan ada korban hantu itu di sekolah ini. Kalau nggak salah Sarah bilang namanya . . . Non…Nonie… Nonie siapa gitu . . . “
“He…he…he…maksudnya Nonie Stefani ? Itu sih kakaknya Sarah. Memang sih dia alumni sekolah ini. Jelas saja dia sejak setahun yang lalu seperti lenyap, orang dia melanjutkan sekolahnya ke luar negeri. Lagi pula aku sudah tahu sejak awal kalau itu kakaknya Sarah, makannya aku langsung curiga dan menanyakan langsung hal ini kepada Sarah.”jelas Melly.
Alex tersenyum malu. Sejak saat itu dia tak berani menyebut dirinya sebagai Alex si Pemberani. Bu Galuh, Pak Kepala Sekolah, Melly, dan Rippie pun berharap agar setelah ini Alex menjadi anak yang lebih rendah hati dan tidak sombong tentunya. Akhirnya Bu Galuh melanjutkan latihan mengajarnya dan Pak Kepala Sekolah tetap mencari rambutnya palsunya. Sementara Alex, Rippie, dan Melly memutuskan untuk mengakhiri petualangannyamalam itu. Namun ternyata masih ada yang mengganjal di hati Alex.
“Eh….. Pak Kepala Sekolah! Tadi sewaktu menuju ke mari Bapak melewati ruang kelas 1-1 yang di pojok lantai 1 itu tidak ?”tanya Alex penasaran.
“Oh. . .tidak,kok!Lagipula ruangan itu kan bertolak arah dengan ruang Kepsek. Jadi jarang sekali saya lewat sana?” jawab Pak Kepala Sekolah.
“Be…benar juga , sih ! Mungkin Bu Galuh yang ke sana ?”tanya Alex sekali lagi.
“Eh Ibu juga tidak ! Ibu langsung menuju ke kelas ini , kok ? Memangnya ada apa,Lex ?” tanya Bu Galuh balik.
“Ti…tidak ! Tidak ada apa-apa. Saya hanya bertanya.kok!” jawab Alex gemetaran.
“”J. . .Ja..jadi bayangan yang ku lihat tadi itu apa ? Jangan-jangan………”kata Alex dalam hati. Alex tak berani memberitahu siapa-siapa karena itu akan lebih mempermalukannya.
Akhirnya Alex pulang dengan keganjalan di hatinya. Dalam perjalanan menuju jalan, ia dan teman temannya turun dan sampai di lorong sekolah.Alex melihat lagi bayangan itu namun sudah tak di ruang kelas 1-1, melainkan mulai mendekat di ruang kelas 1-2. Kali ini bayangan itu semakin nyata. Bayangan itu mulai menunjukkan batang hidung bahkan wajahnya yang menyeramkan dan melambaikan tangan ke arah Alex. Kemudian bayangan itu tertawa meringis ambil berkata,” ALEX , TANGKAP AKU” “Hi hi hi hi hi..”tawa bayangan itu pada Alex.