Autumn

When the leaves turn brown, the scent of the air is the best, you must be in autumn...

Winter

Suddenly tiny ice flakes fell down and all of places turn into romantic sites

Light Pageant

One of most beautiful site I visited in Japan

Line Follower Robot

Simple but very precious for me. Roughly speaking it does change my life up to now.

Laboratory card member

Currently student in Nakazawa Laboratory, Tohoku University. Lab's specialty is Ultrahigh speed optical communication.

Labortory Experiment

Ultrahigh Speed Optical Communication

Showing posts with label student. Show all posts
Showing posts with label student. Show all posts

Final Project | Skripsi | Final Year Student

Hello minna-san... it's been a long time since I visited my own blog :(
One of the reason is because I was so busy with academics stuff, and the other reason is because it was little bit hard to find a proper internet connection, unlike in Japan.

Well, talking about final project.. It is a compulsory project that every final year student should do. And I took it during my 7th semester XD

Was it tough?  YES, IT IS
However, there's nothing you can't endure. It's just the matter of how much perseverance that you could give for something.

Actually, I was so lucky to have my project done while I studied in Japan backthen. So, in indonesia I only had to write it down into a booklet of "skripsi book". I took 4 months to complete it and submit it in university library...

Here it is.. 4th January 2016, I was succesfully defending my final project defense in front of 3 lecturers in Electrical Engineering Department, Universitas Indonesia. So happy, but still long way to go.

Before and After the defense...
Excitement and More Excitement ♡♡♡ Thank you!


Meanwhile after final defense (sidang skripsi) 
A huge thanks I delivered to those honourable teachers :')







How to Survive in Japan with Low Cost Student Mode | Cara bertahan hidup di Jepang


Currently I am studying in Tohoku University, Sendai-shi, Miyagi-ken, JAPAN. Before I stepped on this rising sun land, tons of insecurity about "survival" things were so bothersome.
I got scholarship from JASSO 80,000 yen per month but I wasn't pretty sure it would be enough for surviving here, on the land of "top 10 highest living cost country" across the globe.

Saat ini, saya sedang menjalani student exchange di Tohoku University, Sendai, Miyagi, Jepang. Sebelum keberangkatan, tentunya saya sangat khawatir apakah dengan bermodalkan besiswa dari JASSO sebesar 80,000 yen per bulan saya dapat bertahan hidup , mengingat Jepang adalah negara dengan biaya hidup yang cukup tinggi.

Harga Sushi di convenient store


Tidak terasa 8 bulan lebih saya sudah hidup di Jepang. Ternyata tidak semenakutkan yang saya kira, untuk masalah finansial. Saya masih bisa makan 3 kali sehari (bahkan suka lebih), seminggu sekali makan di restoran, jalan-jalan keliling jepang (kanto,kansai,hokkaido), bahkan Alhamdulillah sampai jalan-jalan ke eropa dengan tabungan JASSO. Nah, sekarang saya akan mengulas tentang kiat-kiat saya, tips dan trik bertahan hidup di jepang dengan low cost.

1. Biasakan masak di rumah

Masakan jepang memang menggiurkan, apalagi kalau anda berada di jepang. Rasanya ingin makan di luar terus, setiap hari. Tapi, harga makanan yang telah jadi dibandingkan dengan bahan-bahannya saja cukup jauh rentang harganya. Hal ini terjadi karena di Jepang, upah pegawai cukup tinggi sehingga makanan jadi yang memanfaatkan jasa chef atau pelayan restoran menjadi tinggi harganya (tapi sangat enak!). Kalau 3X sehari makan di luar terus menerus sepertinya akan rugi juga ya.. Bayangkan, misalkan anda beli makan di konbini (convenient store) yang harganya paling tidak 300-500 untuk makanan porsi makan siang. 500x3 kali sehari = 1,500. 1,500x30 hari dalam satu bulan =45,000. 45,000 yen untuk makan makanan konbini 3x sehari. Belum lagi ditambah uang sewa apato (apartment) yang pasti diatas 25,000 yen tiap bulan
(kalau saya sih di asrama, biaya tagihan perbulan biasanya sekitar 12,000 yen), bayar air, gas, asuransi, transportasi, dsb. Belum lagi kalau ingin jajan di luar, beli es krip, buah, dsb.
Namun, jika anda masak.........
Belanja di supaa (supermarket) at least sekali seminggu dan menghabiskan 3000 yen perminggu (sudah termasuk beli ayam, sayur, es krim, dsb). Beli beras 10 kg paling murah Rp 1,700 yen bisa untuk makan 2 bulan (untuk yang makannya porsi kuli, untuk wanita seperti saya biasaya bisa 2.5 bulan :p *sesama porsi kuli mah saya).
Jadi untuk makan 3,000x4 minggu sebulan - 12,000 yen + beras sebulan 800 yen = 20,000 yen sebulan! Itu untuk makanan pokok ya, kalau mau makan diluar sekali-kali ya silahkan... dan percaya deh, kalau kita sering masak di rumah, sekalinya makan di restoran akan terasa sangat nikmat. Saya sih biasanya makan di kaiten sushi restoran (seperti genki sushi) atau ke italian atau japanese restaurant bersama sahabat-sahabat saya saat weekend. Kalau weekday agak susah meet up teman, masa mau makan sendirian (ngga enak bro).

masak bersama teman-teman


a proper meals at the restaurant with friend (my first restaurant's meal in japan ever)

memanggang takoyaki bersama sahabat

2. Setiap hari masak nasi

Sebagai orang indonesia, kita tak bisa terlepas dari nasi sebagai makanan pokok kita. Mengingat harga nasi matang dan beras jauh berbeda, maka akan lebih menguntungkan untuk kita selalu memasak nasi. Terkadang kesibukan kuliah membuat kita malas masak karena kita harus bangun pagi-pagi (gak pagi-pagi amat juga sih), berangkat ke kampus, dll. Tapi satu hal yang jangan sampai terlewat. Bawa nasi. Tidak "fresh from the oven" tidak masalah. Masukin aja nasi persediaanmu (yang mungkin masaknya kemarin malamnya sebelum tidur) ke dalam kotak makanmu. Jangan kawatir makan nasi dingin, kalau di kampus kita bisa memanfaatkan microwave yang ada di kampus untuk menghangatkan kembali nasi kita. Kemudian kita tinggal beli lauknya di cafetaria. Biasanya saya makan ikan dan sayuran berkisar sekitar 100-250 yen sekali makan untuk lauknya saja. Karena saya sudah bawa nasi, maka saya tak perlu membeli nasi . Berikut harga nasi di kantin, porsi kecil 54 , sedang 64 yen, besar 97 yen, super besar 127 yen. Karena saya makannya selalu porsi besar, jadi untuk saya, lebih menguntungkan kalau bawa nasi sendiri sebanyak yang saya mau.
soba with tempura di kantin kampus
meal di kampus


3. Naik Sepeda supaya sehat

Tampak atas dari sepeda saya (yang telah menemani saya selama ini)

Transportasi di jepang sangatlah mudah. Banyak jalur kereta, subway, bus, dsb. Namun, karena jepang adalah negara maju dengan upah pekerja dan biaya maintenance tinggi, maka sekali lagi, tarif transportasinya juga sangat tinggi. Untuk naik bis saja, jauh dekat 230 yen. Naik kereta dan subway 140-400 yen untuk jarak dekat. Tentunya setiap hari kita butuh mobile dong, inginnya sih tanpa mengeluarkan ratusan bahkan ribuan yen tiap harinya. Solusinya adalah, naik sepeda. Sepeda merupakan salah satu alat transportasi utama di Jepang, maka tak heran, pemerintahkan bahkan sampai punya policy sendiri untuk para pesepeda. 
Kalau ingin membeli sepeda baru di toko sepeda, harganya berkisar antara 8,000-..... untuk geared bike. Kebetulan saya beli sebeda di bazaar. Walaupun second tapi masih bagus dan memiliki gear. Hanya 4000 yen saja. Setiap hari saya mengayuh sepeda untuk mobile dari tempat satu ke tempat yang lainnya.

4. Tidak membeli paket internet

Membeli paket internet di jepang, berarti anda harus membeli hape di jepang (kontrak) atau kontrak pocket wifi. Atau bisa juga sebenarnya membeli sim card tapi harus menggunakan kartu kredit, sementara saya belum punya kartu kredit. Agak susah memang. Al hasil, selama saya tinggal di jepang, saya tidak pernah membeli layanan paket internet untuk smartphone. Selama ini saya hanya memanfaatkan wifi di kampus, wifi dalam kamar (3,000 yen per bulan), dan free wifi misalnya di seven eleven. Agak susah memang di awal karena terkadang kita jadi susah dihubungi jika sedang berada di luar, namun lama kelamaan akan terbiasa apalagi dengan adanya free wifi di tempat-tempat perbelanjaan misalnya (jadi lebih peka akan adanya free wifi).

5. Part time Job

Bagian ini mungkin opsional saja, jika anda memiliki waktu luang, ingin cari pengalaman bagaimana rasanya part time job di jepang, bisa bahasa jepang (level dapat mengerti dan dimengerti), maka part time job lah pilihan yang tepat. Mengingat hampir semua mahasiswa di jepang menjalani part time job di sela-sela kuliah mereka, saya pun tertarik untuk bisa melakukan part time job atau arubaito ini. Ditambah lagi dengan minumum salary yang tinggi di Jepang. Untuk kota sendai, minimal gaji adalah 750 yen per jam. Cukup banyak bukan? mengingat kerjanya juga tidak "se-romusha" kerja dengan gaji sebesar itu di Indonesia.




Tidak susah untuk tinggal dan hidup di jepang sebenarnya. Kalau mau berhemat, sangat bisa yakni dengan cara memasak sendiri dan bersepeda untuk mobilisasi. Berhemat bukan berarti hidup serba pelit, melainkan menyisihkan sebagian uang yang kita punya untuk dinikmati di akhir minggu bersama orang -orang tersayang. Ada kalanya kita juga butuh rekreasi, maka kita dapat gunakan uang simpanan kita.

Experience during UN World Conference on Disk Risk Reduction (WCDRR) 2015, Sendai, JAPAN






For a week (it supposed to be :p)  I participated on World Conference held by United Nations located in Sendai, JAPAN. The series of this program is very likely a big conference (mochiron). 11th-18th March was full of events and it was "scattered" in all over various place in sendai. (I called it high mobility conference tho)
So many Indonesian friends are coming. I was so happy for both being able to join the conference and met my friend from Indonesia. A lot of amazing Indonesian delegates came, such an honor to be able to served them with hospitality.

The conference (which I should took a part in) was supposed to be started from 11th March but I ended up travelling with my friends until 14th. On 15th I participated on Symposium held by Tohoku University (still one of WCDRR series). 

 I should wear suit =..=

15th March 2015: Why did I join on such symposium?


The answer is... Mr. Super Amazing Spectacular Men of The Year which is selected as UN Secretary General Ban Ki Moon was giving his speech at that time :D
Mochiron, after he was done doing his speech, time for me to leave too~
I don't know, that was my first time listening at his speech but I kinda like him tho.

source: greenmagz
After finished being educated with such speech, as I mentioned above, time for me to leave~
I forgot to mention, I sat next to 2 Indonesian friends of mine so we decided to leave together. Then we attended a "meeting" with Indonesian delegates in one of Indian Restaurant close to the station.
We talked a lot. We met some vice presidents of various NGO in Indonesia such as Dompet Dhuafa (Bpk. Arifin), ACT Indonesia, and so on. Besides, we also met Bpk. Din Syamsudin (head of MUI).

with vice president of ACT Indonesia

with Bpk. Din Syamsudin
with Bpk. Din Syamsudin


16th March 2015: Realizing I left two amazing days of Biggest Conference I ever attended

This event in superb! Thousand great people concerning in disaster risk reduction came at this event. A lot of Research Institute, company, run on this topics issue also came with their amazing booth. I just kept go around the booth, asking my inquiries about their amazing project.
One of the amazing project was from JAXA.

Imoni (芋煮) party with Laboratory Members (Nakazawa Lab)

My First Imoni Party in Sendai with LABORATORY members

It was 2 weeks ago I and other laboratory member including Professors and Assoc. Professors had imonikai. Another good time in Sendai! Love Japan, Love Sendai, Love My Laboratory!
here is if you want to know more about my Laboratory but unfortunetaly the website was latest updated on 2011 :(
however you can still take a look at the link here --> Nakazawa Laboratory
Imoni (芋煮) is a type of thick potato and meat soup eaten traditionally in the autumn in the Tōhoku region of Japan. Yamagata Prefecture in particular is famous for its imoni, but other prefectures in the region also have their own different varieties.
Imoni is eaten like any soup, primarily during the late summer and early autumn, but is most famous as an outdoor food. In the autumn, groups of people preparing imoni around a fire near a river is considered a sign of the season, and convenience storesmaintain a stock of firewood and other supplies just for the occasion. (source: http://en.wikipedia.org/wiki/Imoni)
Imoni party was so fun, the food was very delicious. We cooked two types of soup. One is butaniku (pork) and other is beef. Of course I didn't eat the pork. 
This is the pork soup
Beef soup with Imo (small potato but not really tasted like potato)

It was cooked by my senpai-s in the lab. There're 2 B4 student (4th year Bachelor), 2 M1 (1st year Master), 2 M2, 2 D2 (2nd year Doctoral), 1 D3, 1 Postdoctoral Researcher, 1 Secretary, 1 Asst. Professor, 2 Assoc. Professors, and 2 Professors. We had a great time at that time.
students & lab members ( /from left/nakao-san, seya-san, and yu-san)
Not only that we also grilled some beefs and other foods. The party supposed to be held close to the Hirose river but unfortunetely the weather was not pretty good do we decided to have the party near the building. The lab only has 2 women member and one secretary, moreover I'm the youngest member in the lab tho. 
(from left)Seya-san, Nakazawa sensei, me, and Kasai Sensei were posed during grilled the fish

dat fish..... dat eggplant...

having barbecue party and the air was so cold

use your own chopstick

Beside cooking we also have a great time talking each other and of course taking picture together, kampai for the beer (of course i didn't, I drank juice and tea).
Kampaiiii
Good time with shinozaki-san, hirooka sensei, kasai sensei and wang-san (she's from china)
After our stomach is full then we take a photo together
with 2 Professors in my Laboratory. Nakazawa Sensei and Inutake Sensei.
full team!
Okay, that was my imoni party with all of laboratory members. Good time, amazing people, fascinating place. Alhmadulillah...

Masalah Bagasi yang Overweight

Kemarin saya mencoba menimbang berat bagasi saya. Ternyata tital bagasi dan tas jinjing saya 28 kg,  sedangkan saya hanya membeli 25kg.

Panik! Iya, antara saya mau nambah bagasi atau mengurangi isi bagasi. Saya sudah mau nambah dengan memanfaatkan fitur  add-ons air asia. Tapi saya kurang paham. Saya bingung kenapa saya harua beli bagasi lagi di revised itenary nya. Di sisi lain saya juga ga mau ngeluarin uang banyak mengingat low cost airlines harga bagasinya mahal banget. Apalagi kalo nambah pas check in di bandara. Harus bayar 310.000 per kilo. Sayang sekali bukan.

Ada solusi lain untuk tambah bagasi, yaitu dengan mendatangi counter air asia agar jelas dan biar sekalian dicetakkan tiketnya. Tapi saya lagi tinggal di rumah orang tua, di lamongan. Sedangkan counter air asia ada di Surabaya  yang paling dekat. Saya tidak terlalu familiar dengan kota surabaya. Beda dengan Jakarta yang meskipun ribet tapi transportasi lengkap dan selalu ada. Di surabaya saya harus naik bis kota  atau angkot yang saya tidak tahu.

Mungkin mengurangi bagasi sebanyak 4 kilo adalah pilihan terakhir saya. Walaupun agak sedih. Saya sempat browsing tentang cara mengurangi bagasi dll. Ya hasilnya sama saja. Yang jelas menyiksa saya karen saya harus bawa barang saya sendiri.

Oh iya, sebelum berangkat itu rasanya galau. Kayak sedih gitu mau ninggalin rumah. Teringan moment moment sama keluarga, teman teman di kampus. Ya saya sudah kangen saja sama teman teman kuliah. Baru 2 minggu saya tidak di kampus rasanya sudah rindu.  Sama seperti waktu graduation SMA dulu. Sedih banget harus kuliah mencar mencar dari teman teman.

My first year college: University of Indonesia

My new pride, University of Indonesia
| a platform I trustfully choose to hang and find the treasures of my passions |

 | Claudia Khansa' Atikah Hidayat |
| Electrical Engineering Undergraduate |
| University of Indonesia |

I have just got into University Indonesia last July 2012 and now I'm officially an electrical engineering undergraduate of University of Indonesia. In the beginning, I bet this college life is gonna be easier than high school because here I only need to spend less than 30 hours a week of my time to study inside the class room.
But, everything most-likely is never as its seems. Time is really important. A college student should manage his/er time well because, yes, we have to.......hehehe

Besides, I can only go back to my home town in every six moth. Yeahhhh, I'm a wanderer.  Look at this map. How far the distance between my home town and my campus.It's 10 hours train riding.  Depok-Lamongan. West to East Java.

| Depok-Lamongan |


Oooopss! I think I have some intentions while living as a college students now. I love to be here. I love my surroundings, my crazy friends, my room with full of wifi, my campus with 24 hours wifi, and  my fresh oxygen here. But sometimes those pains come along, penetrate me by hatred, and make me consumed by revenge. I can't deny that I can be much stronger now is because of the pains in the past. Hehheee, ignore this part. You won't understand about what I was talking about.

Are you curious enough to take peep of my campus? It's called a yellow campus because almost everything here has a yellow aspect.

twilight on the campus' lake

sky portrait

TekSas Bridge (linking up faculty of engineering and faculty of  cultural science)
if you know a video clip of singer called Cakra-Khan, it was taken here ^^

University of Indonesia's Library
some said it is the greatest in ASEAN

UI bus ('Go Green' is a reality)
UI is so huge but don't worry! you don't need to walk around. Just get into this bus for free.  It stops in every shelter for every six minutes. The fee you have to pay is just by politely saying 'Thank you' to the bus driver. 

bike to campus ('Go Green' is a reality)
You  can also use this bike. Don't worry, you can rent it for free and  UI has been providing a special  bike-way

Faculty of Economics

Faculty of Engineering

we call it "UI Wood" just like "HollyWood"


Now, check out my photos while wandering my self here. Not too much but, enjoy!

Sore o Chekkuauto!!!!

(2012-2013)

After working for last laboratory assignment (18/04/2013)
(Group A07; front left: benny,claudia,asmara,icut,rayhan; back left: aryo,camad, bayu)

from left: Echi, Claudia, Farah
again.....

This is the real engineering!!! only three girls in one class

Acceleration Program for Student's International Achievement 

Electrician gurls

Art is one of my passion

karaoke lalalalalaaaaa

drama #SHOW

GIRLS ON GATHERING ^o^

2012

me and marcella zalianty

me(left), Amel (right)

what is this!?!

after robotics training huhh

spammm...ignore it

me (right), ismi rosyiana fitri (left)

hupplaaahahhhhh :o

still, after show!



Thank you for scrolling down up to here ^^
Arigato  :)