Hari ketiga saya di Sapporo cukup aneh. Saya memutuskan tidak ikut jalan jalan ke Otaru dan sebagainya karena tiba tiba sadar uang sudha menipis (hehehe :v). Akhirnya saya sendirian di apato, TANPA WIFI. Yasudah, sepertinya pilihan terbaik adalah tidur. Tidurlah saya sampai sekitar pukul 13.00 JST (ga kuat mau tidur lebih lama lagi). Biar agak produktif dan sekalian cari wifi, saya memutuskan untuk mandi dsb sampai akhirnya jam 2 siang saya keluar apato.
Berhubung jarak antara apato teman yg saya tumpangi (Alhamdulillah modal gratisan) dan Sapporo station sangat dekat (15 menit jalan kaki di atas es) jadi saya mencoba menyusuri jalan di sekitar Sapporo station.
On my way to Sapporo Station |
Sapporo Station |
Banyak sekali tower-tower Mall di sekitarnya. Godaan makanan pun sangat berbahaya saat itu mengingat memang sudah masuk waktu makan siang.
Tibalah saya di suatu gedung yang di dalamnya terdapat toko buku dan sebuah kedai Starbucks. Yeah, akhirnya dapat free wifi dari Starbucks. Beberapa menit memanfaatkan wifi dengan cara nempel deket starbucks (gak beli) akhirnya saya memutuskan untuk berkelana lagi. Kali ini saya menuju Daimaru building yang terletak tepat di seberang lokasi saya saat itu. Mulailah saya berkelana di gedung tersebut. Di sana saya menemukan tempat menakjubkan! PRAYER ROOM for Multi-faith (jarang-jarang di Jepang mall nyedian tempat buat sholat. Walaupun buat multifaith). Tempatnya bersih dan nyaman banget, ada tempat yang memang disiapkna untuk berwudhu pula. Di sana secara coincidence saya bertemu dengan beberapa orang Malaysia yang baru menunaikan sholat. Saya agak kurang bisa berkomunikasi dengan orang malaysia jadinya agak banyak misscomm (suka galau kalo ngobrol sama orang Malaysia, antara mau pake bahasa indonesia apa english).
di depan prayer room |
Oke, makanan sudah terbeli, kembalilah saya ke Starbucks di dalam toko buku itu tadi (dipikir pikir saya sudah 3 kali bolak balik ke sini). Pesanlah saya menu kopi paling murah, 302 yen sudah include pajak (ini pertama kali saya beli sesuatu di Starbucks!). Karena pada dasarnya saya ga terlalu suka kopi karena pahit, saya meng-abuse gula gula yang disediakan sampai kopinya jadi manis. Fiuhh, akhirnya bisa duduk dengan wifi, dengan streaming anime, dengan kopi panas di tengah kota bersuhu -7 derajat celcius saat itu.
..............................................................................AnimeTime............................................................................................
tidak terasa 2 jam 30 menit saya habiskan untuk nonton anime dan ber-social media. Sebelum pulang, saya download 4 episode terakhir anime agar bisa ditonton di kamar nanti (sure, di kamar ga ada wifi. Lumayan 2 jam di kamar bisa dihabiskan untuk nonton anime)
Langit pun beranjak gelap, udara makin mendingin.
Sudah saatnya saya pulang, karena adzan maghrib telah berkumandang. Menyusuri jalanan yang dilapisi es dan gemerlap kota Sapporo yang sarat akan kenangan bersama teman teman tersayang.
Sampailah di kamar. Di penghujung waktu, sambil menunggu datangnya teman, tulisan ini dibuat.
Salam dari Sapporo!