Kemarin saya mencoba menimbang berat bagasi saya. Ternyata tital bagasi dan tas jinjing saya 28 kg, sedangkan saya hanya membeli 25kg.
Panik! Iya, antara saya mau nambah bagasi atau mengurangi isi bagasi. Saya sudah mau nambah dengan memanfaatkan fitur add-ons air asia. Tapi saya kurang paham. Saya bingung kenapa saya harua beli bagasi lagi di revised itenary nya. Di sisi lain saya juga ga mau ngeluarin uang banyak mengingat low cost airlines harga bagasinya mahal banget. Apalagi kalo nambah pas check in di bandara. Harus bayar 310.000 per kilo. Sayang sekali bukan.
Ada solusi lain untuk tambah bagasi, yaitu dengan mendatangi counter air asia agar jelas dan biar sekalian dicetakkan tiketnya. Tapi saya lagi tinggal di rumah orang tua, di lamongan. Sedangkan counter air asia ada di Surabaya yang paling dekat. Saya tidak terlalu familiar dengan kota surabaya. Beda dengan Jakarta yang meskipun ribet tapi transportasi lengkap dan selalu ada. Di surabaya saya harus naik bis kota atau angkot yang saya tidak tahu.
Mungkin mengurangi bagasi sebanyak 4 kilo adalah pilihan terakhir saya. Walaupun agak sedih. Saya sempat browsing tentang cara mengurangi bagasi dll. Ya hasilnya sama saja. Yang jelas menyiksa saya karen saya harus bawa barang saya sendiri.
Oh iya, sebelum berangkat itu rasanya galau. Kayak sedih gitu mau ninggalin rumah. Teringan moment moment sama keluarga, teman teman di kampus. Ya saya sudah kangen saja sama teman teman kuliah. Baru 2 minggu saya tidak di kampus rasanya sudah rindu. Sama seperti waktu graduation SMA dulu. Sedih banget harus kuliah mencar mencar dari teman teman.
Masalah Bagasi yang Overweight
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment